Minggu, 06 November 2022

KOPI RATNA DARI TAMBAKREJO

            Tidak ada salahnya jika saya pada kesempatan ini mengucapkan terimakasih kepada pimpinan BPBD Provinsi Jawa Timur, khususnya Mas Dadang. Begitu juga kepada pengurus F-PRB Jawa Timur yang sudi melibatkan saya sebagai salah satu petugas Sapa Destana tahun 2022.

Saya berdua Dariyanto, mendapat tugas menyapa Destana di wilayah Kabupaten Blitar, bertempat di Balai Desa Tambakrejo, Kecamatan Wonotirto. Dekat dengan Guest House Mitra Bahari, yang berada di komplek Pelabuhan Perikanan Pantai Tambakrejo, milik Dinas Kelautan dan Perikanan, Provinsi Jawa Timur. Selasa (01/11/2022).

Kegiatannya meriah. Dihadiri oleh Kalaksa BPBD Provinsi Jawa Timur, yang didampingi oleh Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Kalaksa BPBD Kabupaten Blitar, Kepala Desa Tambakrejo, babinsa dan babinkamtibmas serta perwakilan dari beberapa F-PRB tingkat Desa dan organisasi masyarakat setempat. dalam kesempatan itu, diserahkan pula bantuan 3000 bibit mangrove siap tanam dari Kalaksa BPBD Provinsi Jawa Timur.

Peserta Sapa Destana antusias mendengarkan pemaparan dari para pejabat yang datang. Mulai dari pentingnya menjaga lingkungan sekitar agar bersih dari sampah, menanam pohon mangrove, cemara udang dan beberapa jenis pohon pantai untuk mengurangi hempasan gelombang laut selatan. Serta upaya mengembangkan destinasi wisata pantai Tambakrejo.

Terkait dengan upaya pengurangan risiko bencana, diharapkan agar F-PRB Desa sebagai bentuk partisipasi masyarakat, hendaknya aktif mengedukasi masyarakat akan adanya potensi banjir, longsor, gempa, gelombang ekstrim, tsunami, dan antisipasi dampak pembangunan jalur lintas selatan. Serta pemasangan rambu-rambu evakuasi dan menentukan titik kumpul yang bisa dijangkau dari berbagai arah.

Sambil menikmati snack yang disediakan, petugas Sapa Destana mencoba membuka dialog untuk saling tukar pengalaman dalam “menghidupkan” keberadaan forum, pasca program Destana, yang didampingi oleh Fasilitator Destana. Dengan Sapa Destana, akan diketahui apakah materi yang pernah disampaikan oleh Fasilitator itu, masih berjalan, atau sudah “mati suri” karena kehabisan “amunisi”.

Jika aktivitas forum sudah berhenti, kira-kira ada masalah apa dan bagaimana solusinya, termasuk bagaimana mendorong penggunaan dana Desa untuk mendukung kegiatan forum dalam upaya pengurangan risiko bencana. Dalam kesempatan yang terbatas itu juga diberikan informasi tentang Penilaian Ketangguhan Desa.

Sukimin, salah satu pengurus F-PRB Desa Tambakrejo menjelaskan program yang menjadi agenda forum adalah sosialisasi pengurangan risiko bencana lewat kegiatan yang ada di masyarakat. Diantaranya, lewat tahlilan, yasinan, dan arisan PKK, dan secara berkala melakukan gerakan anti sampah (Gratis), agar lingkungan bersih dan saluran air tidak terhambat.

“Kami juga punya agenda Kopi Ratna, yaitu koin peduli darurat bencana. Dimana setiap pertemuan, anggota forum secara suka rela menginfaqkan sebagian rejekinya untuk dijadikan dana kelompok yang akan digunakan dalam keadaan darurat,” Katanya bangga.

Konon, Kopi Ratna ini juga menjadi media mempererat tali silaturahmi antar pengurus dan anggota. Dana dari Kopi Ratna juga bisa digunakan untuk memberikan santunan kepada masyarakat yang memerlukan uluran tangan. Tentunya berdasarkan kesepakatan.

Ya, istilah Kopi Ratna ini merupakan hasil kreativitas pengurus forum setempat yang tentunya melalui proses yang panjang sebelum disepakati sebagai upaya menggalang Susu Tante (sumbangan sukarela tanpa tekanan).

Saya yakin, semua komunitas pasti punya istilah sendiri untuk mengoptimalkan Susu Tante. Diantaranya Topi Terbang, Sodakoh Receh, Bantingan, Kumpul Uwul, dan sebagainya. Disini yang terpenting adalah keterbukaan agar tidak ada dusta diantara semua. Karena, seringkali uang itu bisa menggoyahkan iman dengan berbagai istilah untuk kepentingan sendiri.

Semoga cerita tentang Kopi Ratna dari Tambakrejo bisa menginspirasi pihak lain untuk mengadopsi, dalam rangka menggali dana secara mandiri untuk opersionalisasi organisasi sekaligus keberlanjutannya. Ya, dengan mengoptimalkan Susu Tante maka akan tercipta kemandirian finansial dari F-PRB di semua tingkatan. Salam sehat, tetap waspada dengan isue Covid-19 dengan sub varian XBB Omicron. [eBas/ndleming mingguLegi sore hari-06112022]

 

 

 

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar