Jumat, 11 November 2022

PEMETAAN FASILITATOR SPAB

Yth. Bapak/Ibu/Saudara Pegiat SPAB,

Sekretariat Nasional Satuan Pendidikan Aman Bencana (SEKNAS SPAB) Kemendikbudristek akan melakukan pemetaan fasilitator SPAB di seluruh Indonesia. Sehubungan hal dimaksud, Kami mohon kesediaan Saudara untuk berpartisipasi dalam kegiatan pendataan yang akan dilaksanakan pada tanggal 10 s.d. 25 November 2022 dengan mengisi formular secara jelas melalui tautan https://formulir.kemdikbud.go.id/view.php?id=26573585. 

Hasil pemetaan akan ditampilkan pada web SEKNAS SPAB (https://spab.kemdikbud.go.id/), sebagai referensi informasi Fasilitator SPAB yang dapat diakses oleh seluruh pihak yang berkepentingan.

Informasi lebih lanjut dapat menghubungi Saudara Asep Koswara (WA: 0812-1803-3853) dan Mariana Pardede (WA: 0857-6619-5789) atau melalui pos-el spab@kemdikbud.go.id. Terima Kasih.

Begitulah surat terbuka yang beredar di berbagai grup Whatsap. Penulis membacanya pas hari Jumat penuh berkah, yang bertepatan dengan tanggal cantik. Tanggal sebeles, bulan sebelas.

Surat itu berisi himbauan kepada para pegiat SPAB. Baik itu yang sudah pernah ikut diklat fasilitator SPAB, maupun yang belum, untuk berpartisipasi mendaftarkan diri agar keberadaannya terdata di Kantor Seknas SPAB.

Sungguh ini sebuah ajakan yang sangat bijak dari Seknas SPAB, sehingga upaya membumikan SPAB secara merata di seluruh sekolah segera terwujud, dan tidak hanya “dikuasai” oleh segelintir oknum yang merasa lebih berhak melahap program SPAB, karena sudah ikut diklat.

Namun, konon ada yang sudah pernah ikut diklat fasilitator SPAB tapi tidak pernah dipakai, dengan alasan tertentu, dan digantikan oleh mereka yang belum pernah ikut diklat, dengan alasan tertentu pula. Pernah juga ada cerita, seorang relawan sudah ikut diklat fasilitator namun tidak pernah dilibatkan dalam program fasilitasi, sehingga dia bersuara di facebook, menganggap bahwa telah terjadi penguasaan oleh beberapa fasilitator saja, karena disana ada uangnya. naudzubillah min dzalik. Semoga cerita di atas terjadi karena kesalah pahaman semata.

Kondisi inilah yang mungkin (menurut penulis lho ya), menjadi salah satu tujuan pendataan agar program SPAB ini bisa menjadi sebuah gerakan yang masif dengan banyak aktor yang terlibat/dilibatkan, dan mungkin (masih menurut penulis, jadi bisa saja salah), juga untuk memudahkan berkoordinasi dalam rangka pembinaan maupun penugasan.

Ya, sesungguhnyalah banyak aktor lokal yang ingin menjadi fasilitator SPAB. Namun tidak memiliki sertifikas SPAB. Sementara, program diklat Fasilitator SPAB jarang sekali ada. Hal ini sangat menghambat hasrat untuk turut serta mensukseskan program SPAB.

Nah, tidak ada salahnya jika semua pegiat SPAB yang bersertifikat maupun yang belum bersertifikat, hendaknya segera mendaftarkan diri agar terdata di Kantor Seknas SPAB. Siapa tahu setelah proses pendataan, akan dilanjutkan dengan acara pembekalan, sebelum turun ke lapangan.

Semoga program ini benar-benar memberi harapan baru. Baik kepada para pegiat SPAB, maupun program SPAB, yang sampai sekarang belum banyak dipahami oleh Dinas Pendidikan, dan Dinas terkait lainnya.

Termasuk adanya kesadaran baru dari kemendikbudristek terhadap pentingnya program SPAB beserta anggaran pendukungnya. Sehingga gerakan literasi kebencanaan itu benar-benar membawa dampak dalam upaya membangun ketangguhan. [eBas/JumatLegi-11/11/2022]

1 komentar:

  1. Resiliensi adalah kemampuan seseorang untuk bertahan dan beradaptasi dalam menghadapi, mengatasi, mencegah, meminimalkan atau menghilangkan dampak-dampak yang merugikan serta mampu untuk bangkit dan pulih kembali dari tekanan, keterpurukan, kesengsaraan atau hal-hal yang tidak menyenangkan dalam hidup.

    BalasHapus