Rabu, 16 November 2022

MANAJEMEN ORGANISASI NIR LABA ITU UNIK

Sebagai mitra Pemerintah khususnya dalam bidang pengurangan risiko bencana, maka penguatan keorganisasian merupakan program yang wajib diagendakan (baik luring, daring maupun hybrid), untuk peningkatan kapasitas. Baik pengurus maupun anggotanya.

Harapannya, setelah kapasitasnya naik, bisa melaksanakan tugas sesuai perannya. Implikasinya, keberadaan organisasi akan benar-benar kuat, bermanfaat, dan bermartabat sebagai mitra pemerintah.

Untuk itulah, tidak ada salahnya jika pengurusnya paham akan pentingnya manajemen organisasi, agar keberadaannya bisa “menyenangkan” semua pihak yang ada di dalam naungannya. Baik sebagai pengurus, maupun anggota. Termasuk terciptanya relasi yang harmonis dengan elemen pentahelix lainnya.

Hal ini mengingat bahwa, setiap orang yang terlibat di dalamnya memiliki kepentingan, dan lewat organisasilah mereka menyatukan kepentingan yang berbeda-beda untuk dijadikan sebagai tujuan Bersama.

Dalam sebuah literatur, Max Weber mengatakan, pada intinya bahwa di dalam sebuah organisasi terdapat hubungan struktur yang mana semua pihak memiliki tugasnya masing-masing sesuai dengan fungsinya.

Sementara, manajemen organisasi bisa diartikan sebagai proses perencanaan, pengelompokan, pemantauan dalam sebuah organisasi, dimana setiap individu di dalamnya memiliki peran masing-masing untuk mewujudkan tujuan organisasi.

Dalam mengelola organisasi dibutuhkan ketrampilan tertentu untuk menjamin terselenggaranya agenda organisasi yang telah disepakati bersama, termasuk ketika berkesempatan melakukan MOU dengan pihak lain untuk peningkatan kapasitas haruslah dimanfaatkan sebaik-baiknya, bukan hanya menunggu untuk kemudian berlalu tanpa meninggalkan hasil yang bermutu.

Ada pula yang mengatakan bahwa proses pengelolaan organisasi itu adalah pelaksanaan operasional organisasi berdasarkan kesepakatan-kesepakatan yang dihasilkan di dalam rapat kerja, untuk dilaksanakan bersama.

Jika dalam perjalanannya terjadi sedikit penyimpangan yang bersifat insidentil harus dimaklumi sebagai warna yang tidak bisa dihindarkan dari perjalanan organisasi. Namun harus segera diperbaiki dan tidak dijadikan kebiasaan yang permisif.

Untuk itulah, tidak ada salahnya jika semua pihak saling mengenali karakteristik dan latar belakang koleganya, melalui interaksi (langsung maupun tidak langsung) agar tercipta chemistry dan kesepahaman akan makna berorganisasi. Sehingga tidak ada yang merasa ditinggalkan dan yang terpenting, tidak ada dusta diantara anggota.

Karena, sesungguhnyalah dalam menjalankan perannya, mereka secara tidak sengaja juga saling mempengaruhi kinerja, loyalitas, dan motif berprestasi di dalam berinteraksi. Sehingga akan tampak siapa yang menonjol dalam organisasi, dan siapa yang pasif sebagai follower.

Sesungguhnyalah, banyak faktor yang melatari seseorang aktif di sebuah organisasi. Faktor-faktor inilah yang konon akan ikut menentukan kemajuan organisasi dengan segala suka dukanya. Ini juga harus menjadi perhatian semua pihak untuk saling mengingatkan demi keutuhan organisasi.

Sementara, beberapa aktivis organisasi sempat mengatakan kepada penulis bahwa, hal terpenting dalam menghidupkan organisasi (khususnya yang bersifat nir laba), adalah kepemimpinan atau ketokohan, luasnya jejaring kemitraan, serta adanya  fresh money yang siap mendukung operasionalisasi organisasi. Benarkah demikian ?.

Tampaknya tidaklah selalu demikian. Banyak juga organisasi nir laba yang bisa hidup secara mandiri (baik program maupun anggaran), karena didukung oleh loyalitas dan dedikasi para aktor yang terlibat kuat membersamai organisasi dalam berproses untuk kebermanfaatan bersama. Disinilah uniknya.

Artinya, teori manajemen, juga teori organisasi yang dikemukakan oleh para ahlinya itu kadang tidak bisa berjalan mulus dalam kehidupan organisasi nir laba. Karena mereka punya jalannya sendiri sesuai dengan kearifan lokal yang menjadi motivasi pergerakannya. Sekali lagi disinilah uniknya yang tidak dipunyai oleh organisasi nir laba lainnya.

Disinilah, yang namanya koordinasi dan komunikasi sangat diperlukan untuk  menjaga keberlangsungan kiprah organisasi. Harus diciptakan suasana saling terbuka, agar segala kendala yang bisa menjadi cikal bakal buyarnya organisasi bisa segera diantisipasi, untuk kemudian bersama-sama membenahi. Salam Literasi. [eBas/KamisPahing-17112022]

 

 

 

 

  

1 komentar:

  1. Pengertian organisasi nirlaba adalah organisasi yang bertujuan untuk mendukung setiap persoalan atau isu yang terjadi dalam masyarakat tanpa (semata-mata) mencari keuntungan finansial dan tidak berbau politik.
    Organisasi ini beranggotakan orang-orang yang mempunyai kompetensi berbeda-beda dan saling berhubungan untuk mencapai tujuan Bersama.

    Organisasi nir laba ini ada yang terorganisir dengan baik sesuai kaidah manajemen organisasi. Namun banyak juga yang sama sekali tidak terorganisir. Hal ini karena mereka berkumpul didasarkan kesamaan minat saja. Organisasi semacam ini sangat rawan perpecahan karean masalah emosional yang biasanya dikedepankan.

    Untuk itulah semua pihak harus saling bisa menjaga perasaan anggota lainnya agar bisa tetap solid dengan program yg disusun untuk kemaslahatan bersama.

    Dan itu tidak mudah

    BalasHapus