Konon, yang namanya relawan penanggulangan bencana itu
adalah mereka yang memiliki kemampuan dan siap sedia menyumbangkan tenaga untuk
kerja-kerja kemanusiaan. Baik pada fase pra bencana, saat bencana, maupun pasca
bencana.
Tentu mereka sangat kaya akan cerita suka duka selama membantu
sesama. termasuk cerita tentang dipaido temannya karena kesalah pahaman, juga
mungkin salah jalan menuju sasaran yang ditentukan.
Semua pengalaman itu hendaknya didokumentasikan
dalam sebuah tulisan. Jangan dibiarkan hilang dan dilupakan. Karena,
sesungguhnyalah pengalaman itu sangat indah untuk dikenang. Bahkan kadang bisa
menjadi pembelajaran bagi mereka yang mau belajar.
Kendala utama relawan enggan menuliskan pengalamannya adalah
karena takut salah, takut dipaido dan takut ditertawakan. Padahal yang
menyalahkan, memaido, dan menertawakan belum tentu bisa menuliskan pengalamannya.
Jadi, mengapa harus malu, dan takut ?. Konon, menulis itu sebuah kreativitas yang pribadi sifatnya.
Untuk itulah, mari mulai menulis apa saja, tidak usah
takut salah. Karena menulis itu sifatnya unik dan mempribadi sesuai dengan
latar belakang si penulis itu sendiri, yang penting tulisan itu berdasar data
dan fakta, yang diberi bumbu narasi dan pemilihan diksi sesuai kekayaan
vocabulary.
Agar relawan memiliki keberanian menulis, tidak ada
salahnya jika relawan belajar Menulis Feature sebagai salah satu bentuk karya
jurnalistik. Mari belajar dari cuplikan buku berjudul menulis feature
karangan Septiawan Santana Kurnia. Jadi, disini saya hanya menulis ulang yang saya
anggap penting.
Bukan kepemilikan sertifikat jurnalistik yang mendorong
saya nulis, seperti mereka yang bangga dengan sertifikatnya tapi tidak berani
mendokumentasikan kelakuannya. Bekal saya hanya keberanian yang nekat, untuk mencoba
berbagi cerita, agar teman-teman relawan berani menuliskan pengalamannya untuk
kemudian dibukukan.
Baiklah mari kita mulai.
Apa itu
Feature ?. Daniel R. Williamson dalam buku “Feature Writeing for Newspaper” mengatakan
bahwa Feature adalah sebuah kisah kreatif, terkadang subyektif, yang dibuat
untuk menghibur dan menginformasikan pada pembaca tentang suatu peristiwa,
situasi atau aspek kehidupan.
Menurut Septiawan Santana, teknik dan penulisan feature
merupakan sesuatu yang tak terduga dan tidak selurus penulisan berita reguler. Apa
yang dihadapi oleh penulisnya adalah kelinglungan mencari “news value” dari
suatu peristiwa untuk diangkat ke dalam feature.
Williamson menyebutkan unsur-unsur yang dimiliki feature
adalah kreativitas, subyektivitas, informasi, menghibur dan tidak dibatasi
waktu. Tulisan feature juga harus bersifat orisinal dan deskriptif. Jadi, bisa
saja di dalam sebuah tulisan feature terdapat banyak informasi. Namun, bedanya
tulisan itu harus disampaikan dengan gaya yang menarik.
Penulisan fature juga cenderung deskriptif, karena
berbeda dengan berita reguler yang kekuatannya terletak pada objektivitas. Kisah-kisah
feature justru diberatkan untuk bagaimana membangkitkan imajinasi pembaca
terhadap apa yang diangkat dalam tema penulisannya.
Feature koran atau majalah adalah salah satu jenis tulisan
feature yang memiliki dua ciri, yaitu mengikuti headline news yang muncul di
halaman-halaman utama koran dan peristiwa utama yang termuat di koran tersebut
dan penulis yang ditekan deadline. Tipe ini disebut juga dengan istilah
Sidebar. Yaitu tulisan yang mendukung atau dibaik berita utama.
Kedua adalah tipe feature yang dibuat dengan ciri
timeless, artinya penulisannya tidak mengikuti cepatnya koran harus
memberitakan peristiwa. Wartawan bisa lebih santai dalam menulis karyanya dengan
konsekwensi karyanya itu mendetail dan lebih bergaya feature dalam
penyampaiannya.
Dalam feature juga menggunakan gaya bahasa sastra untuk
mengembangkan tulisan yang berbentuk news maupun views, sehingga tampak sisi
human interst nya dan memikat pembaca dengan gaya penulisan yang enteng, cair
dan sederhana, serta tidak lekang oleh waktu.
Pada mulanya
feature hanya menjadi sebuah bentuk tulisan yang mengungkapkan sudut pandang
lain dari fakta berita yang tidak mungkin dibahas lebih mendalam dan detail di
dalam tulisan straight news.
Gunawan Mohamad, dalam tulisannya pernah mengatakan, “penulis
feature pada hakekatnya adalah seorang yang berkisah.” Penulis melukis gambar
dengan kata-kata dan terkadang melibatkan diri dalam cerita tersebut.
Penulis feature harus memiliki rasa pingin tahu yang
besar. Senang dan jeli mengamati/menangkap fenomena sebuah peristiwa dibalik
berita, maupun latar belakang dari sebuah pernyataan.
Feature juga akrab dengan emosi atau sentimen
kemanusiaan. Dalam kalkulasi tertentu, laporan feature lebih banyak memainkan
sisi kemanusiaan dengan cara menarik minat, memusatkan perhatian dan memberi
sentuhan kesenangan pada sebagian pembaca. Perhatian kemanusiaannya digugah
lewat kisah cinta, benci, ketakutan dan tema-tema yang sering terlupakan karena
dianggap biasa.
Struktur feature terdiri atas Judul, Lead, Tubuh, dan Penutup. Judul dibuat semenarik mungkin/seaneh mungkin untuk menarik minat
pembacanya. Judul tidak perlu mengikuti seperangkat aturan yang mengikat headlines.
Dalam feature judul bukan berupa ringkasan tulisan.
Kemudian memulai dengan membuat Lead yang berfungsi menarik minat pembaca untuk terus membaca
semapai habis. Ada beberapa lead yang bisa dipilih sesuai dengan kemampuan
(bahkan tidak jarang ada yang mengabaikannya).
Jenis Lead (teras berita), Lead What, Who, When, Where,
Why, How, Ringkasan, Kontras, Menjerit, Kutipan, Diskriptif, Pertanyaan, Naratif,
Parodi, Epigram, dan Lead Sapaan. Untuk penjelasan lengkap beserta contoh Lead bisa dilihat di kitabnya simbah Gugel.
Setelah Lead, barulah menuliskan tubuhnya yaitu apa yang
ingin disampaikan kepada pembaca dengan menggunakan bahasa keseharian yang
mudah dipahami dengan memberikan sentuhan gaya bahasa sastra agar enak diikuti
sambil nyruput kopi.
Diakhir tulisan adalah Penutup. Bisa berupa Ringkasan, Klimaks, Flash back/Cut back, Naratif, Deskriptif, Gabungan
(informasi, ringkasan, dan kejutan), bahkan penutup juga bisa tanpa kalimat Penyelesaian, semua diserahkan ke pembacanya (Kalimat Terbuka).
Demikianlah bahasan singkat tentang tulisan jenis Feature
yang bisa dijadikan media untuk mendokumentasikan pengalaman relawan saat melakukan
kerja-kerja kemanusiaan (baik suka maupun dukanya), dalam sebentuk buku yang akan menjadi
bukti bahwa pada masanya Sang Relawan pernah Berbuat sesuatu untuk sesamanya. Tentu
buku ini akan menjadi sebuah kenangan yang terindah untuk diwariskan kepada
generasi berikutnya.
Mohon maaf jika disana sini banyak kekurangan, karena
tulisan ini berangkat dari nekat, bukan atas nama sertifikat yang didapat dari
sebuah diklat. Salam Tangguh. [eBas/RabuWage-09112022]
Jurnalistik adalah aktivitas atau profesi penulisan untuk suratkabar, majalah, atau situs web berita atau menyiapkan berita untuk disiarkan (the activity or profession of writing for newspapers, magazines, or news websites or preparing news to be broadcast).
BalasHapusSinonim atau kata yang semakna dengan jurnalistik adalah pers (synonyms: the press).
jurnalistik adalah keahlian (expertise) atau keterampilan (skills) menulis karya jurnalistik (berita, artikel, feature), termasuk keahlian dalam pengumpulan bahan penulisan seperti peliputan peristiwa (reportase) dan wawancara.