“Ndan kapan Relawan Suroboyo dapat
berkolaborasi di semua lini, ayo ta Ndan, biar bisa terpetakan expert nya masing-masing
personil. Ini penting, cek gak nglembruk Nang Posko OPSAR ketika ada kejadian. Kalo
gini terus, judulnya Suroboyo Mbledak Morat Marit, hahaha,” Kata Komandan Sisi
Barat lewat postingan di grup whatsapp.
Jelas postingan ini ditujukan ke nDan
Yogi, ketua Posko Bersama Relawan Surabaya, untuk segera mengambil langkah cerdas
mengadakan koordinasi antar komunitas relawan yang ada di Kota Surabaya guna menyusun
rencana kegiatan yang dapat dilakukan secara kolaboratif selama tahun politik, 2024.
Sementara anggota grup lainnya
langsung menyahut dengan berbagai komentar yang intinya sangat setuju dengan
gagasan Komandan Sisi Barat, ngapi sambil koordinasi,
Ndan Yogi pun menanggapi singkat, ”Ayo
ngopi, tak siapkan tempatnya,”. Rupanya gayung bersambut. Tinggal bagaimana
mengkongkritkan rencana di tengah musim hujan yang tidak menentu kapan turun hujannya.
Dalam postingannya, beliau
mengatakan, begini lho maksud saya, kita ini kan tergabung di dalam grup
whatsapp Relawan Suroboyo Bersatu dengan berbagai kompetensi yang beragam. Semua
potensi ini hendaknya dapat terpetakan menurut cluster. Misalnya Cluster SAR,
terdiri dari sekian personil datang dari mana, dan apa saja sarpras pendukung yang
dimiliki. Begitu seterusnya.
“Sesuai analisanya waktu ikut Ops Bumi Saripraja kemarin, masih belum
terkondisi nya hal hal tsb, Namanya Ops ya harus SSWW,” Kata Komandan Sisi
Barat mencoba menjelaskan sesuai kondisi di lapangan.
Termasuk masalah keposkoan & Management nya, termasuk Struktur Ops, metode, Sekenario Ops, serta Komunikasi Ops, SOP Ops, dan potensi SDM yang sesuai bidang kemampuan,
Masih kata penggemar batu akik
ini, dari dua analisa tersebut, maka terganggulah pikiran saya, untuk mengganggu
pikiran kawan kawan di RSB ini untuk bagaimana berkolaborasi yang benar dan tepat,
bukan berkolaborasi grubyak grubyuk.
Alhamdulillah, masih kata
seniornya relawan, korban bisa ketemu, dalam waktu tidak terlalu lama,
seandainya terjadi pencarian sesuai SOP Ops, 24 jam x 7 + ? = .... apakah
Energi tidak terbuang banyak, Apakah kita Superman ? ya walaupun tabah sampai
akhir, yang akhirnya ketika Ops di tutup kita sendiri yang masuk Rumah Sakit, dan
kemungkinan bisa rawat inap ( semoga kita diberikan kesehatan).
“Maka dari itu ayolah kawan coba
kita kolaborasi mengadakan simulasi yang mendekati 70 persen kejadian. Ayo kapan
kita agendakan?,” Ujarnya serius.
Beliau juga mengajak kapan mulai mendata
potensi potensi yang kompeten dan berlatih bersama untuk meningkatkan kompetensi
di bidang nya, walaupun tanpa atau tersertifikasi. Kalau sekedar piagam tanda pernah
ikut kegiatan nanti saya buatkan.
“Demikian provokasi yang saya
buat, semoga kawan-kawan terganggu pikiran dan pemikirannya. Suroboyo wani lek
dadi siji. Salam Tangguh,” Pungkasnya.
Sungguh, narasi panjang dari Komandan
Sisi Barat ini sangat menginspirasi. Tinggal bagaimana kita sebagai anggota
grup whatsapp memaknainya. Apakah hanya menunggu atau aktif berinisiatif
mendorong terwujudnya acara ngopi bareng membahas gagasan cerdas dari Komandan
Sisi Barat ini.
Namun perlu diingat, bahwa upaya penanggulangan bencana di Kota Surabaya ini sudah tertangani dengan baik. Banyak instansi yang terlibat dengan SDM yang mumpuni dengan dukungan sarana prasarana yang memadai. Ya, konon mereka sudah punya relawan sendiri yang siap bekerja tanpa bantuan relawan lain.
Ini juga menarik untuk bahan diskusi sambil ngopi, guna menggagas sendiri kegiatan komunikasi, edukasi dan informasi masalah PRB, termasuk mengadakan simulasi bencana yang ada di Kota Surabaya. Ayo ngopi bareng di Basecampnya PBRS atau di markasnya SAR-SER. Atau dimana gitu.
Karena, tanpa didahului dengan ngopi
bareng, sangat mustahil gagasan tersebut dapat terwujud. Kecuali ada dekengan
pusat untuk mewujudkannya. nDan Yogi telah menawarkan tempat untuk ngopi
bareng, terus nunggu apa lagi kalau tidak segera di eksekusi?. Salam Waras [eBas/SeninPon-22012024]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar